Senin, 07 Januari 2013



Cerita lucu

Apa ya? 

pada suatu hari, pak guru menyuruh murid-muridnya untuk memilih tanaman apa yang semuanya dapat berguna. Setelah beberapa menit kemudia, pak guru menanyakan “ apakah kalian sudah dapat yang bapak minta tadi?” dan murid-murid dengan senangnya mengatakan “sudah dapat pak” . Kemudian pak guru menyuruh jono untuk maju ke depan dan menceritakan apa yang dipilihnya dan kegunaan dari tanaman itu. “jono coba kamu ceritakan apa yang kamu pilih dan apa kegunaan dari pohon itu?”. Jono madu dan menderitakan apa yang dipilihnya “teman-teman, saya memilih pohon kelapa. Kelapa pohonnya bisa buat bangunan, trus buahnya dapat dinikmati manusia dan daunnya bisa buat sapu lidi” semua anak-anak bertepuk tangan, mereka suka dengan apa yang dipilih oleh Jono.  Kemudian pak guru menyuruh parno untuk menceritakan apa yang dipilihnya “parno maju”. Setelah itu parno membawa gambar rumah, dia menjelaskan gambar itu “ini berasal dari tanaman durian, jadi saya milih durian” setelah itu dia memperlihatkan bagaimana orang sedang asyik makan durian “ini gambar dari kegunaan buah durian” setelah itu dia membuka gambar lagi, gambar rumah burung  “daun durian bisa dibuat jadi gini” dan gambar terakhir “ini hasil kalau orang penyuka durian marah” parno mengeluarkan muka orang yang ditimpuk pake kulit durian. Nah ternyata pohon durian berguna semua. Dia tertawa puas, hahahahahha gantian pak guru keluar kelas dan menimpuk parno dengan kulit durian “nih berguna katamu”


Puisi
Keadilan

Kau kenal
Kau juga dekat
Kau merasa gampang
Kau terkecukupi
Sedangkan......
Aku tak kenal
Tak dekat
Sulit
Hohoho
Mencari titik sesukar melilhat warna kentut
Mencari kepercayaan, sukar betul
Sukar....



ketegaran mbah warso

Mbah Warso adalah seorang petani yang gat bekerja. Ia adalah orang yang pekerja keras dan orang-orang disekitarnya pun sering berkata pada Mbah warso “orang hidup Cuma sekali itu tidak harus susah-susah. Bekerja itu untuk hari ini saja”  dengan kata-kata yang sering ditujukan kepadanya,mbah warso menanggapi dengan bijaksana. Mbah warso selalu mengatakan bahwa “manusia itu tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari. Kalau besok aku sakit terus tidak bisa mencari makan, aku harus makan apa?” dengan jawaban itu, warga tetap tidak berubah dengan kebiasaannya. Mereka selalu bekerja untuk mencukupi hari itu, setelahdirasa cukup mereka akan pulang dan akan bersantai-santai atau jalan-jalan.
Saat kemarau telah tiba, penduduk mengalami kelaparan karena mereka tidak menyimpanbahan makanan. Baru tiga bulan tidak hujan, warga sudah tidak bisa berbuat-apa-apa. Mereka hanya dapat menyesali, mengapa dulu tidak seperti mbah warso yag selalu bekerja keras dan mengumpulkan makanan. Sesudah kemarau panjang selesai, warga mulai giat bekerja. Mereka bersama-sama justru membangun selokan supaya air dari atas gunung dapat mengalir sampai sawah-sawah mereka. Sehingga walau kemarau panjang tetap masih ada air yang bisa digunakan, walau terbatas.